GLIKOGENESIS, GLIKONEOGENESIS
DAN GLUKONEOGENESIS
Tujuan dari
glikolisis, glikogenolisis, dan siklus asam sitrat adalah untuk menghemat
energi
sebagai ATP dari katabolisme karbohidrat. Jika sel memilikipersediaan yang
cukup ATP, maka jalur dan siklus terhambat. Dalam kondisi ATP berlebih, hati
akan mencoba untuk mengkonversi berbagai kelebihan molekul
menjadiglukosa dan / atau glikogen. Glikolisis menghasilkan
dua senyawa karbohidrat beratomtiga dari satu senyawa beratom enam.
Pada proses ini terjadi sintesis ATP dari ADP +Pi.Secara umum
proses ini dibagi dalam 2 tahap yakni tahap pertama glukosa diuraikan
menjadi gliseraldehida 3-fosfat (proses pemotongan rantai heksosa)dan
tahapkedua gliseraldehida3-fosfat diubah menjadi 3- fosfogliserol fosfat
(reaksi penyimpananenergi).
I.GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan didalam hati. Lintasan ini diaktivasi di dalam hati, oleh hormoninsulin sebagai respon
terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karenakandungan karbohidrat setelah makan atau teraktivasi pada akhir siklus Cori. Penyimpangan
atau kelainan metabolisme pada lintasan ini disebut glikogenosis. Definisi lain menyatakan bahwa
Glikogenesis adalah
pembentukan glikogen dari glukosa. Glikogen adalah disintesis
tergantung pada permintaan untuk glukosa dan ATP(energi). Jika keduanya hadir
dalam jumlah yang relatif tinggi, maka kelebihan insulinmempromosikan konversi
glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di hati dan sel-selotot.Dalam sintesis
glikogen, satu ATP diperlukan per glukosa dimasukkan ke dalamstruktur polimer
bercabang glikogen. sebenarnya, glukosa-6-fosfat adalah senyawa
lintas jalan. Glukosa-6-fosfat disintesis secara langsung
dari glukosa atau sebagai produk akhirdari glukoneogenesis.
II. GLIKOGENOLISIS
Dalam glikogenolisis,glikogenyang tersimpan dalam hati dan otot, pertamadikonversi
menjadi glukosa-1-fosfat dan kemudian menjadi glukosa-6-fosfat. Duahormon yang
mengendalikan glikogenolisis adalah peptida, glukagon dari pankreas
danepinefrin dari kelenjar adrenal.Glukagon dilepaskan dari pankreas dalam
menanggapi glukosa darah rendah danepinefrin dilepaskan sebagai respons
terhadap ancaman atau stres. Kedua hormon
bertindak atas enzim glikogen
fosforilase untuk merangsang untuk memulaiglikogenolisis dan menghambat
sintetase glikogen (glikogenesis berhenti).Glikogen adalah struktur
polimer bercabang yang mengandung glukosa sebagaimonomer dasar. Pertama molekul
glukosa individu dihidrolisa dari rantai, diikuti denganpenambahan gugus fosfat pada C-1. Pada langkah selanjutnya fosfat
tersebut akandipindahkan ke posisi C-6 untuk memberikan glukosa
6-fosfat, suatu senyawapersimpangan jalan.Glukosa-6-fosfat adalah langkah
pertama dari jalur glikolisis glikogen jika adalahsumber karbohidrat dan energi
yang lebih lanjut diperlukan. Jika energi tidak segeradiperlukan,
glukosa-6-fosfat diubah menjadi glukosa untuk distribusi di berbagai darah
kesel-sel seperti sel-sel otak.Glikogenolisis berlangsung dengan jalur yang
berlainan. Dengan adanya enzimfosforilase, fosfat anorganik melepaskan sisa
glukose non mereduksi ujung dalam satupersatu untuk menghasilkan D-glukose
fosfat 1-fosfat. Proses glikogenolisis merupakanproses pemecahan glikogen yang
berlangsung lewat jalan yang berbeda, tergantung padaproses yang
mempengaruhinya. Molekul glikogen menjadi lebih kecil atau lebih besar,tetapi
jarang apabila ada molekul tersebut dipecah secara sempurna. Meskipun
padahewan, glikogen tidak pernah kosong sama sekali. Inti glikogen tetap ada
untuk bertindak sebagai aseptor bagi glikogen baru yang akan disintesis
bila diperoleh cukup persediaankarbohidrat. Sekitar 85% D-glukose 1-fosfat,
sedang 15% dalam bentuk glukose bebas(Montgomery et al., 1983).Proses pada saat
makan, hati dapat menarik simpanan glikogennya untuk memulihkan glukosa di
dalam darah (glikogenolisis) atau dengan bekerja bersama ginjal,mengkonversi
metabolit non karbohidrat seperti laktat, gliserol dan asam amino
menjadiglukosa. Upaya untuk mempertahankan glukosa dalam konsentrasi yang
memadai didalam darah sangat penting bagi beberapa jaringan tertentu, glukosa
merupakan bahanbakar yang wajib tersedia, misalnya otak dan
eritrosit (Murray et al., 2000).Proses dimulai dengan molekul glukosa dan
diakhiri dengan terbentuknya asamlaktat. Serangkaian reaksi-reaksi dalam proses
glikolisis tersebut dinamakan jalurEmbeden-Meyerhof. Reaksi-reaksi yang
berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi dalam
dua fase. Pada fase pertama glukosa diubah menjadi triosafosfat dengan
prosesfosforilasi. Fase kedua dimulai dari proses oksidasi triosafosfat hingga
terbentuk asamlaktat. Perbedaan antara kedua fase ini terletak pada aspek
energi yang berkaitan denganreaksi-reaksi dalam kedua fase tersebut
(Poedjiadi, 1994).Terdapat tiga jalur penting yang dapat dilalui piruvat
setelah glikolisis. Padaorganisme aerobik, glikolisis menyusun hanya tahap
pertama dari keseluruhan degradasiaerobik glukosa menjadi CO2 dan H2O. Piruvat
yang terbentuk kemudian dioksidasidengan
melepaskan gugus karboksilnya sebagai CO2, untuk membentuk gugus asetilpada
asetil koenzim A. Lalu gugus asetil dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2Ooleh
siklus asam sitrat, dengan melibatkan molekul oksigen. Lintas inilah yang
dilaluipiruvat pada hewan aerobik sel dan tumbuhan(Leehninger,
1991).Glukosa dimetabolisasi menjadi piruvat dan laktat di dalam semua sel mamaliamelalui
lintasan glikolisis. Glukosa merupakan substrat yang unik karena glikolisis
bisaterjadi dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob), ketika produk akhir glukosa
tersebutberupa laktat. Meskipun demikian, jaringan yang dapat menggunakan
oksigen (aerob)mampu memetabolisasi piruvat menjadi asetil koenzim A, yang
dapat memasuki siklusasam sitrat untuk menjalani proses oksidasi sempurna
menjadi CO2 dan H2O denganmelepasan energi bebas dalam bentuk ATP, pada proses
fosforilasi oksidatif (Murray etal., 2000).
III.GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah proses
sintesis glukosa dari non-karbohidrat sumber.Titik awal glukoneogenesis adalah
asam piruvat, meskipun asam oksaloasetat dan fosfatdihidroksiaseton juga
menyediakan titik masuk. Asam laktat, beberapa asam amino dariprotein dan
gliserol dari lemak dapat diubah menjadi glukosa.Pada dasarnya
glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukankarbohidrat, misalnya
asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesisberlangsung terutama
dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapatdibawa oleh
darah ke hati. Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali
melaluiserangkaian reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan
gula baru).Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan
suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis
glukosa akhirnya berasal darikatabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan
dalam sel darah merah dan otot dalamkeadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai
substrat untuk glukoneogenesis.Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama
dengan glikolisis, tetapi demialasan termodinamika dan pengaturan,
glukoneogenesis bukan kebalikan dari prosesglikolisis karena ada tiga tahap
reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinyadiperlukan enzim lain
untuk reaksi kebalikannya.glukokinase
1.Glukosa + ATP Glukosa-6-fosfat + ADP
fosfofruktokinase
2.Fruktosa-6-fosfat
+ ATP fruktosa-1,6-difosfat + ADP piruvatkinase.
3.Fosfenol
piruvat + ADP asam piruvat + ATPEnzim glikolitik yang terdiri dari
glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase mengkatalisis reaksi yang
ireversibel sehingga tidak dapat digunakan untuk sintesis glukosa. Dengan
adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut, makaproses glukoneogenesis
berlangsung melalui tahap reaksi lain. Reaksi tahap pertamaglukoneogenesis
merupakan suatu reaksi kompleks yang melibatkan beberapa enzim danorganel
sel (mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah piruvat menjadi malatsebelum
terbentuk fosfoenolpiruvat.Tiga reaksi pengganti yang pertama mengubah piruvat
menjadi fosfoenolpiruvat(PEP), jadi membalik reaksi yang dikatalisis
oleh piruvat kinase. Perubahan ini dilakukandalam 4 langkah. Pertama,
piruvat mitokondria mengalami dekarboksilasi membentuk oksaloasetat.
Reaksi ini memerlukan ATP (adenosin trifosfat) dan dikatalisis oleh
piruvatkarboksilase. Seperti banyak enzim lainnya yang melakukan reaksi fiksasi
CO2, padareaksi ini memerlukan biotin untuk aktivitasnya. Oksaloasetat
direduksi menjadi malatoleh malat dehidrogenase mitokondria. Pada reaksi ini,
glukoneogenesis secara singkatmengalami overlap (tumpang tindih) dengan siklus
asam sitrat. Malat meninggalkan mitokondria dan dalam sitoplasma dioksidasi
membentuk kembali oksaloasetat.Kemudian oksaloasetat sitoplasma mengalami
dekarboksilasi membentuk PEP padareaksi yang tidak memerlukan GTP (guanosin
trifosfat) yang dikatalisis oleh PEP karboksikinase.Reaksi pengganti kedua dan
ketiga dikatalisis oleh fosfatase. Fruktosa-1,6-bisfosfatasemengubah
fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi fruktosa-6-fosfat, jadi membalik reaksi
yangdikatalisis oleh fosfofruktokinase. Glukosa-6-fosfatase yang ditemukan pada
permulaanmetabolisme glikogen, mengkatalisis reaksi terakhir glukoneogenesis
dan mengubahglukosa-6-fosfat menjadi glukosa bebas.Dengan penggantian
reaksi-reaksi pada glikolisis yang secara termodinamikaireversibel,
glukoneogenesis secara termodinamika seluruhnya menguntungkan dandiubah dari
lintasan yang menghasilkan energi menjadi lintasan yang memerlukan energi.Dua
fosfat berenergi tinggi digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP.
ATPtambahan digunakan untuk melakukan fosforilasi 3-fosfogliserat menjadi
1,3-bisfosfogliserat. Diperlukan satu NADH pada perubahan 1,3-bisfosfogliserat
menjadigliseraldehida-3-fosfat. Karena 2 molekul piruvat digunakan pada
sintesis satu glukosa,maka setiap molekul glukosa yang disintesis dalam
glukoneogenesis, sel memerlukan 6ATP dan 2 NADH. Glikolisis dan glukoneogenesis
tidak dapat bekerja pada saat yangsama.
Oleh karena itu, ATP dan NADH yang diperlukan pada glukoneogenesis harusberasal
dari oksidasi bahan bakar lain, terutama asam lemak.Walaupun lemak menyediakan
sebagian besar energi untuk glukoneogenesis, tetapi lemak hanya
menyumbangkan sedikit fraksi atom karbon yang digunakan sebagai substrat.
Inisebagai akibat struktur siklus asam sitrat. Asam lemak yang paling banyak
pada manusiayaitu asam lemak dengan jumlah atom karbon genap didegradasi oleh
enzim -oksidasimenjadi asetil-KoA. Asetil KoA menyumbangkan fragmen 2-karbon ke
siklus asam sitrat,tetapi pada permulaan siklus 2 karbon hilang sebagai CO2.
Jadi, metabolisme asetil KoAtidak mengakibatkan peningkatan jumlah oksaloasetat
yang tersedia untuk glukoneogenesis. Bila oksaloasetat dihilangkan dari
siklus dan tidak diganti, kapasitaspembentukan ATP dari sel akan segera membahayakan.
Siklus asam sitrat tidak terganggu selama glukoneogenesis karena
oksaloasetat dibentuk dari piruvat melaluireaksi piruvat
karboksilase.Kebanyakan atom karbon yang digunakan pada sintesis glukosa
disediakan olehkatabolisme asam amino. Beberapa asam amino yang umum ditemukan
mengalamidegradasi menjadi piruvat. Oleh karena itu masuk ke proses
glukoneogenesis melaluireaksi piruvat karboksilase. Asam amino lainnya diubah
menjadi zat antara 4 atau 5 karbon dari siklus asam sitrat sehingga dapat
membantu meningkatkan kandunganoksaloasetat dan malat mitokondria. Dari 20 asam
amino yang sering ditemukan dalamprotein, hanya leusin dan lisin yang
seluruhnya didegradasi menjadi asetil-KoA yang menyebabkan tidak dapat
menyediakan substrat untuk glukoneogenesis.Pengaturan Glukoneogenesis
Hati dapat membuat glukosa melalui glukoneogenesis dan menggunakan
glukosamelalui glikolisis sehingga harus ada suatu sistem pengaturan yang
mencegah agar kedualintasan ini bekerja serentak.Sistem pengaturan juga
harus menjamin bahwa aktivitasmetabolik hati sesuai dengan status gizi tubuh
yaitu pembentukan glukosa selama puasadan
menggunakan glukosa saat glukosa banyak. Aktivitas glukoneogenesis dan
glikolisisdiatur secara terkoordinasi dengan cara perubahan jumlah
relatif glukagon dan insulindalam sirkulasi.Bila kadar glukosa dan insulin
darah turun, asam lemak dimobilisasi daricadangan jaringan adipose dan
aktivitas -oksidasi dalam hati meningkat. Hal inimengakibatkan peningkatan
konsentrasi asam lemak dan asetil-KoA dalam hati. Karenaasam amino secara
serentak dimobilisasi dari otot, maka juga terjadi peningkatan kadarasam amino
terutama alanin. Asam amino hati diubah menjadi piruvat dan substrat
lainglukoneogenesis. Peningkatan kadar asam lemak, alanin, dan asetil-KoA
semuanyamemegang peranan mengarahkan substrat masuk ke glukoneogenesis dan
mencegahpenggunaannya oleh siklus asam sitrat. Asetil-KoA secara
alosterik mengaktifkan piruvatkarboksilase dan menghambat piruvat
dehidrogenase. Oleh karena itu, menjamin bahwapiruvat akan diubah menjadi
oksaloasetat. Piruvat kinase dihambat oleh asam lemak danalanin, jadi
menghambat pemecahan PEP yang baru terbentuk menjadi piruvat.Pengaturan
hormonal fosfofruktokinase dan fruktosa-1,6-bisfosfatase diperantaraioleh
senyawa yang baru ditemukan yaitu fruktosa 2,6-bisfosfat. Pembentukan
danpemecahan senyawa pengatur ini dikatalisis oleh enzim-enzim yang
diatur oleh fosforilasidan defosforilasi. Perubahan konsentrasi
fruktosa-2,6-bisfosfat sejajar dengan perubahanuntuk glukosa dan insulin yaitu
konsentrasinya meningkat bila glukosa banyak danberkurang bila glukosa langka.
Fruktosa-2,6- bisfosfat secara alosterik mengaktifkanfosfofruktokinase dan
menghambat fruktosa 1,6-bisfosfatase. Jadi, bila glukosa banyak maka
glikolisis aktif dan glukoneogenesis dihambat. Bila kadar glukosa turun
peningkaan glukagon mengakibatkan penurunan konsentrasi fruktosa-2,6-bisfosfat
danpenghambatan yang sederajat pada glikolisis dan pengaktifan
glukoneogenesis.
kunyuk-pippo
No comments:
Post a Comment